Pemerintahan
Dinkes Kabupaten Mojokerto Nyatakan, Pria Asal Mojoanyar Meninggal Tak Terkait Covid-19
Memontum Mojokerto – Seorang pria penderita pneumonia di Kabupaten Mojokerto meninggal, Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto menyatakan pasien tersebut tidak tergolong Pasien dalam Pengawasan (PDP) maupun Orang dalam Pemantauan (ODP).
Pria berusia 56 tahun asal Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto itu meninggal dunia di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Sujatmiko mengatakan bahwa pasien tersebut meninggal saat dirawat di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, pada Senin (6/4/2020) sekitar pukul 23.30 WIB.
“Oleh Dokter spesialis RS Wahidin, pasien didiagnosa dengan pneumonia bilateral dan Accut Lung Oedema (ALO) dan dirawat di ruang isolasi,” jelas dr Sujatmiko, kepada awak media, pada Selasa (7/4/2020).
Sebelum meninggal di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, pasien semula berobat ke IGD RS Sido Waras, Mojokerto pada Kamis (2/4/2020). Pengusaha persewaan tenda dan sound system itu mengeluh demam dan mual selama tiga hari sebelumnya. Oleh pihak rumah sakit, pria 56 tahun itu diberi obat untuk rawat jalan.
Keesokan harinya, Jumat (3/4/2020), pasien berobat ke RS Kamar Medika, Kota Mojokerto karena masih menderita demam, mual dan pusing. Sehingga dirawat inap. Lantaran tak kunjung membaik, pasien akhirnya dirujuk ke RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Senin (6/4/2020) sekitar pukul 15.32 WIB.
“Setelah didiagnosa pneumonia bilateral dan Accut Lung Oedema dan dirawat di ruang isolasi, pasien akan dirapid test pada tanggal 7 April 2020, tapi pasien meninggal lebih dulu,” ungkap dr Sujatmiko.
Kendati menderita pneumonia, pasien tersebut tidak dinyatakan sebagai PDP maupun Orang dalam Pemantauan (ODP) terkait corona oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto. Dr Sujatmiko berdalih, pasien selama ini tidak mempunyai riwayat kunjungan ke daerah terjangkit COVID-19.
“Belum ditemukan riwayat yang ke arah COVID-19 sehingga data tidak kami masukkan,” ujarnya.
Jenazah penderita pneumonia itu telah dimakamkan di kampung halamannya pagi tadi. Proses pemakaman dilakukan menggunakan prosedur COVID-19. Petugas yang memakamkan jenazah memakai baju APD lengkap.
“Mungkin kehati-hatian dari pihak rumah sakit. Pemakaman dilakukan langsung oleh RSUD Wahidin Sudirohusodo,” pungkas dr Sujatmiko. (mrg/yan)
- Pemerintahan5 tahun
Bupati Mojokerto Panen Raya di Kutorejo, Dibeli Pemkab, Disalurkan ke Masyarakat Terdampak Covid-19
- Hukum & Kriminal5 tahun
Garong Antar Kota Ditembak Buser Polresta Mojokerto
- Pemerintahan4 tahun
Pemkot Kerjasama dengan Perbankan Pulihkan Ekonomi
- Pemerintahan5 tahun
Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Berharap Pendemi Covid-19 Segera Berlalu
- Pemerintahan5 tahun
DPRD Kota Mojokerto Kawal Bansos Dampak Pandemi Covid-19, Temukan Penerima Tidak Tepat
- Pemerintahan5 tahun
Pasar Rakyat Salah Satu Program Ekonomi Kerakyatan Pemkot Mojokerto
- Pemerintahan4 tahun
Sampah Medis Meningkat Bupati Imbau Terapkan PHBS
- Pemerintahan5 tahun
Penyaluran KKS di Kabupaten Mojokerto, KPM Penerima Meningkat 50 Ribu